Kamis, 01 Januari 2015

Harapan

Tidak ada komentar :

Harapan , bagi saya harapan itu adalah sesuatu yang harus saya dapatkan, sesuatu yang saya perjuangkan. Ketika kita membicarakan tentang harapan, mungkin ini berkaitan dengan mimpi. Bagi saya mimpi itu tidak sama dengan harapan. Menurut saya, mimpi itu suatu hal yang sama seperi harapan, yaitu hal yang kita perjuangkan untuk menggapainya, namun disini saya mengartikan mimpi itu lebih berfungsi sebgai motivasi kita untuk hidup, bisa juga sebagai tujuan hidup. Intinya, harapan itu adalah cita-cita jangka pendek, dan mimpi adalah jangka panjang.

Dalam kehidupan saya ini tentu saya mempunyai keduanya, harapan maupun mimpi. Banyak sekali harapan saya, banyak sekali mimpi saya. Tak perlu takut, tak perlu cemas apakah nanti mimpi dan harapan kita bisa tercapai atau tidak, yang penting kita berjuang saja. Insyaallah akan menemui hasil. Lagian mimpi dan harapan itu gratis kok, dan tidak ada usaha yang sia-sia. Ingat saja itu.

Disini saya akan menceritakan salah satu harapan saya. Bingung harus dimulai dari sisi mana. Singkat cerita disini saya bertemu dengan orang yang bisa dikatakan membuat saya menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Dia cukup memotivasi saya. Kenapa bisa demikian? Alasan saya sederhana, saya hanya berharap saya bisa terus bersamanya.

Salah satu harapan saya adalah itu. Mungkin disini ada pertanyaan, kenapa dengan berharap ingin terus bersama saja bisa mengubah hidup saya menjadi lebih baik. Simple saja, saya merasa saya ini bukan orang yang baik, tapi dia orang yang baik. Saya merasa saya ini bukan orang yang rajin, cerdas, dll tetapi dia memiliki semua itu. Orang baik akan disatukan dengan orang yang baik, dan begitu sebaliknya. Dari kata itulah saya selalu berusaha untuk menjadi orang baik dengan berharap saya bisa bersamanya.

Kenapa saya ingin bersamanya??. Entahlah, apa yang membuat saya ingin bersamanya. Jujur, bukan karena dia orang baik,dia orang rajin, pintar dan lain sebagainya yang membuat saya ingin bersamanya. Saya tidak tahu mengapa, hanya saja, kenyamanan yang saya dapat ketika bersamanyalah yang menjadikan alasan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Saya merasa ada orang yang bisa mendengarkan semua yang saya ucapkan, saya merasa ada orang yang bisa merasakan apa yang saya rasakan. Begitulah yang saya rasa.

Saya mungkin tidak punya apa-apa untuk dia. Tapi saya berusaha untuk mendengarkannya, saya berusaha untuk merasakan apa yang dia rasa. Meski saya tidak punya banyak akal untuk memecahkan masalahnya. Setidaknya saya mau mendengarkannya kapan saja. Saya mau mendengar tangisannya. Saya masih punya hal-hal konyol dan gila yang setidaknya bisa membuat tertawa, yang berharap saat dia tertawa, dia bisa sedikit menghilangkan bebannya. Karena dia juga bisa merasakan kesedihan saya, mendengar cerita saya dan banyak hal yang bisa ia lakukan untuk membuat saya lebih baik.

Harapan tetaplah harapan. Tentu harus diwujudkan. Tapi saya tidak memaksa. Seandainya aku tak bisa meraihnya saya tidak apa-apa, saya tidak memaksa. Karena kewajiban saya hanya untuk berusaha. Bisa atau tidaknya untuk bersama nanti, saya pasti bisa menerima.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar